Jumat, 06 Desember 2013

MENGAPA SAYA TIDAK MENULIS

Bagi pengunjung yang kebetulan tersesat masuk ke blog ini, dan kebetulan sudi membaca postingan saya kali ini, sudilah kiranya untuk melihat pada dua postingan terakhir saya, setidak untuk membaca judul dan tanggal postingan saya tersebut. Benar, rentang waktu antara 2 tulisan tersebut dipostkan dengan tulisan saya kali ini sudah lebih dari 4 tahun alias saya sudah tidak lagi mempostkan satu pun tulisan di blog saya ini.


Kenapa saya tidak menulis?, Saya bisa memberikan seribu jawaban untuk pertanyaan ini: Tidak ada waktu; Sibuk dengan pekerjaan; Sibuk mengurus anak; Waktu Kerja hingga lewat malam; tidak ada ide; writer block; dan mungkin alasan yang paling mutakhir yang bisa saya jawab adalah saya sungguh tidak puas dengan ide-ide yang saya tulis pada dua postingan terakhir sebelum ini. Daftar ini masih dapat saya perpanjang lagi, namun sepanjang apa pun daftar yang saya buat semuanya memiliki satu benang merah yang merangkai seluruhnya yakni MALAS. 

Untuk meyakinkan benang merah tersebut, saya coba telusuri satu persatu alasan saya kenapa tidak menulis. 

Tidak ada waktu; Sibuk dengan pekerjaan; Kerja hingga larut malam, alasan ini memang ampuh untuk saya yang pemalas ini. Memangnya menulis meminta waktu berapa jam sih perharinya?.., Bung AS-Laksana (Sastrawan; Penulis buku Creative Writing) dalam beberapa kesempatan selalu menyarankan untuk menulis saja cukup 5 menit perharinya, dalam waktu itu kita bisa mendapat satu sampai dua lembar halaman tulisan, setelah itu tulisan bisa disimpan dan dilanjutkan esok harinya. Mencuri waktu 5 menit dalam 24 jam keseharian kita tentu tidak lah sulit. Itu sama mudahnya dengan mencuri waktu kerja kita selama 5 menit untuk merokok atau menggosip, dan kalau kita dapat menggosip dan merokok selama 5 menit tentunya kita harus dapat menulis dalam kurun waktu tersebut. Kalau dalam kurun waktu 5 menit kita tidak juga dapat menuangkan suatu tulisan maka yang harus dikaji ulang mungkin adalah kecakapan kita dalam menulis, dan untuk ini maka kurun waktu 5 menit itu pergunakanlah untuk melatih kecakapan menulis. Namun nasihat yang paling masuk akal dan mudah ini ternyata tidak juga mampu untuk meruntuhkan kemalasan saya, bahkan saya menemukan jawaban lain untuk mendukung kemalasan saya ini : "menulis tidak boleh dipaksakan..." weleh jelas-jelas sebuah jawaban yang dicari-cari, memangnya siapa yang memaksa saya untuk menulis?? 

Alasan berikutnya yakni: Tidak ada ide dan 'writer block'. Alasan ini memiliki benang merah yang sama dengan alasan-alasan saya yang lain yakni MALAS. Sesungguhnya ide-ide berseliweran di hadapan kita, namun dalam benak orang yang pemalas seperti saya ide-ide itu hanya menjadi dengung-dengungan pengusik yang segera enyah dari isi kepala, kalaupun sempat diendapkan untuk dijadikan bahan tulisan, seringkali lalu terlewat dan menguap begitu saja karena saya malas mencatatkan ke dalam secarik kertas atau seberkas file komputer, Padahal kawan saya Agus M. Irkham, seorang aktifis literasi dan mentor dari kegiatan-kegiatan penulisan, selalu menyarankan untuk mengikat ide-ide dan pengalaman-pengalaman yang kita dapat dalam bentuk tulisan, entah di media kertas (hardware) atau pun dalam berkas komputer (software), nantinya ide-ide yang telah kita simpan itu tinggal kita "petik" untuk bahan-bahan tulisan kita. Namun lagi-lagi saya punya jawaban untuk menyangkal nasehat itu yakni saya biarkan ide-ide saya simpan dalam memori di tempurung kepala ini, dan akhirnya mudah ditebak segala ide yang ada tidak satu pun berbuah menjadi tulisan. 


Alasan berikut lagi dan ini yang saya anggap paling muktahir menyangkut dua tulisan terakhir sebelum tulisan ini, betapa nyinyirnya saya dalam dua tulisan tersebut, berani-beraninya melontarkan kritikan pada pelaku-pelaku politik Tanah Air serta pada penyelenggara Dana Bantuan Likuiditas Tunai (Dana BLT), padahal siapa sih saya ini? Sudah demikian hebatkah sehingga berani-beraninya membuat tulisan seperti itu. Kalau ada pembaca yang sudi membaca dua tulisan itu, sekalian saya minta tolong juga untuk membaca dan membandingkannya dengan tulisan-tulisan saya lainnya, pasti akan dapat merasakan perbedaannya. Saya merasa tulisan itu bukanlah pribadi saya, saya bukanlah seorang tukang kritik, bukan pula pengamat politik atau pun pakar ekonomi atau pakar-pakar lainnya, saya hanyalah orang biasa, saya ingin menulis pengalaman-pengalaman dan pikiran-pikiran yang sederhana saja tanpa tendensi untuk menggurui; mengkritik atau bahkan memaki. Tapi lantas kenapa saya berhenti menulis sesudah itu? Hadduuuhhh... Ge-Er banget deh gue..., Emangnya siapa yang baca tulisan saya ya..? kalau pun ada seberapa banyak sih? lagian kalo memang tidak mau bikin tulisan seperti itu ya tulis yang lain dong, jangan cari-cari alasan lah... Hehehehe.. Emang gampang ya untuk mencari-cari alasan.., tapi sekali lagi, kalo dicermati memang yang selalu mengganjal saya untuk menulis adalah rasa Malas dalam berbagai manifestasinya. Dan untuk saya yang pemalas ini, mungkin yang harus dipertanyakan lebih jauh lagi apakah memang niat untuk menjadi seorang penulis? Kalo memang tidak niat cari saja kegiatan lain yang mungkin bisa dilakukan. 

Sebenarnya sih saya tidak berhenti total dalam menulis, selain blog ini saya juga membuat beberapa tulisan pengalaman saya dalam beraktifitas menggenjot sepeda, tapi ya itulah.. dasarnya saya ini pemalas.. blog yang berjudul Diary Sepeda GoBlog milik saya itu juga sudah setahun terbengkalai, dan kalo sempat berkunjung ke blog itu.. hehehehe... isinya cuma ada 6 postingan.. weleh..weleh..weleh.. 

Ya sudah, kalo gitu saya berjanji akan mulai menulis lagi di blog ini, semoga tidak nyinyir; tidak sok tahu; tidak sok pinter; tidak sok pamer; dan yang penting tidak berusaha membuat atau meniru gaya dan cara menulis orang lain, sebagus apa pun tulisan mereka itu, jujur saja menulis dengan gaya dan teknik penulisan yang saya kuasai sambil terus menerus memperbaiki teknik maupun gaya ungkap yang sudah dimiliki. Mohon juga kepada para pengunjung blog ini sudilah kiranya memberikan kripik pedas; caci maki; maupun timpukkan di kepala saya untuk tiap tulisan yang saya buat atau seandainya nanti saya tidak memposting tulisan dalam waktu yang cukup lama. 


Bagi yang bersedia mampir, saya ucapkan banyak sekali terimakasih... 

Catatan : Foto-foto saya ambil dari situs stock foto gratisan : FOTOLIA, heheheh... sekarang saya tidak memaksakan diri lagi untuk menampilkan foto-foto atau ilustrasi pribadi, sementara supaya tetep fokus ke penulisannya saja.